Menurut masyarakat setempat yang ceritanya didapatkan dari leluhurnya, curug ini adalah tempat para bidadari turun dan mandi di air terjun tersebut. Makanya kemudian oleh masyarakat diberi nama Curug Bidadari. Curug ini sekitar 10 tahun yang lalu masih dianggap mistis. Masyarakat setempat meyakini tidak boleh berkata dan berbuat tidak sopan di sekitar curug tersebut, karena biasanya langsung mendapat balasan dari perkataan atau perbuatan tersebut. Namun semenjak banyaknya pembangunan dan banyak pengunjung, cerita mistis tersebut sekarang tidak begitu kental lagi.
Jika ingin mengunjungi curug ini sebaiknya tidak pada saat hujan, karena selain perjalanan juga licin, air curug ini sering keruh jika hujan. Berbeda dengan curug-curug lain di desa ini yang airnya tidak terpengaruh oleh curah hujan.
(Sumber : Wawancara dengan masyarakat Desa Bojong Koneng).